Jangan Samakan Pencitraan Dengan Personal Branding!

Perbedaan Personal Branding Dengan Pencitraan

ilustrasi oleh : Undraw
Istilah pencitraan sempat menjadi booming beberapa tahun belakangan. Sampai sekarang, istilah ini masih sering dipakai terutama untuk menggambarkan orang yang berusaha memperlihatkan gambaran dirinya. Sayangnya, penggunaan kata pencitraan tak jarang digunakan untuk mencibir orang yang sedang berusaha membangun image diri atau personal branding. Perlu kita ketahui, bahwa meskipun tipis, pencitraan dengan personal branding adalah dua hal yang berbeda.

Dalam dunia profesional, personal branding adalah salah satu aspek marketing diri yang penting. Bagaimana kita membawa diri kepada publik bisa menjadi representasi kita dari perusahaan tempat kita kerja, sekolah tempat kita menimba ilmu, atau bahkan pada bisnis milik pribadi. Jadi, personal branding bukan sesempit pada pengertian pemolesan diri sendiri atau dalam lingkup pribadi, tetapi juga bisa meluas pada profesi kita.

ilustrasi oleh : vectorjuice dari Freepik

Personal branding dan pencitraan punya perbedaan yang tipis. Saking tipisnya, keduanya hampir tidak bisa dibedakan oleh orang awam. Hanya saja, mereka yang benar-benar memiliki personal branding lebih mampu membedakan mana orang yang benar-benar memiliki nilai diri atau image yang baik dengan mana orang yang sekadar ingin dirinya terlihat bernilai.

Baik personal branding atau pencitraan memiliki tujuan untuk membentuk opini atau pemikiran orang (lingkungan) terhadap diri seseorang dengan ingin seperti apa ia dipandang. Hanya saja, perbedaannya terletak pada effort seseorang melakukan personal branding atau pencitraan tersebut. Ketika orang melakukan personal branding, ia akan lebih fokus pada hal-hal positif yang ia miliki, menonjolkan kelebihan, dan konsisten dengan image yang ingin dibangun.

Personal branding tidak memanipulasikan diri untuk menutupi kelemahannya, tetapi ingin menonjolkan apa kelebihannya, passion nya, effort untuk mencapai tujuannya. Orang yang serius melakukan personal branding biasanya disertai dengan perilaku-perilaku positif yang bukan hanya untuk kepentingan diri, tetapi juga berusaha membantu orang lain melakukan hal yang sama sehingga bisa dikatakan bahwa ada karisma dari orang yang memiliki personal branding baik untuk memengaruhi orang lain agar ikut berkembang ke arah positif.

Berbeda dengan pencitraan. Meski sama-sama untuk membuat image diri yang baik, perilaku pencitraan terlihat jauh berlebihan dibandingkan personal branding. Pencitraan bukan untuk menonjolkan kelebihan yang dimiliki, tetapi untuk membuat penilaian orang lain terhadap dirinya menjadi sempurna. Hal ini tak menutup kemungkinan bahwa orang yang melakukan pencitraan memanipulasikan dirinya sendiri sehingga orang lain akan menganggap dirinya pribadi yang sempurna dan membuat iri. Ciri khas dari perilaku ini adalah sikap yang cenderung mengada-ada (bahasa gaulnya adalah lebay), membohongi diri sendiri, dan perilakunya cenderung tidak natural.

Sumber : Jessica Felicio dari Unsplash
Pentingnya punya personal branding ini untuk menyadarkan kita semua bahwa citra diri bukan sekadar (bahkan tidak satu level dengan) pencitraan. Citra diri adalah kerja keras mengubah diri sebagai pribadi yang lebih tangguh tetapi juga apa adanya (tidak memanipulatif). Citra diri adalah bagaimana pribadi kita dan bagaimana kita ingin orang lain mengenal kita sedalam dan sejujur mungkin, bukan sekadar penilaian orang lain terhadap kita. Jadi harapannya, dengan sedikit penjelasan ini bisa menyadarkan kita semua bahwa kita memang harus memiliki dengan membangunnya menurut versi diri kita masing-masing.

Karena citra diri yang baik akan membawa kita pada lingkaran kehidupan yang baik juga.

Jika kamu Memiliki Ide Cerita Tentang Personal Branding, Bisa klik melalui tombol dibawah ini yah, Ide-Ide Kamu akan kami bahas di Next Post dan nama kamu akan kami cantumkan.

Posting Komentar

0 Komentar